EFEKTIFITAS PROSES MANAJEMEN RISIKO PERBANKAN DALAM MENGENDALIKAN RISIKO KREDIT (Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk cabang Kawi Malang)

Authors

  • Merry Natalia Nawatri

Abstract

Risk controls through the process of banking risk management, namely the identification of risk, measurement and evaluation of risk, and risk management. The research results shows that the process of banking risk management in controlling credit risk is accordance with identification risk techniques, the measurement and evaluation risk dimensions, management riskaltenatives, and produces that there area proper credit analysis, high competentable human resources, and information systems and the management of a database that are sufficient, but have not been effective yet, because the non-performing loans rate is being fluctuative. Decreased amount of non-performing loans in 2013 is causedby banking risk management process in controlling credit risk and the settlement of non performing loans, while the increased amount of non-performing loans in 2014 is caused by fuel price that affects the indonesian economy. Advice provided is to attainment of results from the process of banking risk management in controlling credit risk and settlement of non-performing loans, and activate credit provision that more focused on debitor who have repayment back ability, seen in good interview of provision credit principals, in the event of a raised fuel prices.

Keyword: Banking Risk, Banking Risk Management, Banking Risk Management Process, Credit Risk, Non Performing Loan.

Abstrak:

Pengendalian risiko kredit dilakukan melalui proses manajemen risiko perbankan, yaitu identifikasi risiko, pengukuran dan evaluasi risiko, dan pengelolaan risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses manajemen risiko perbankan dalam mengendalikan risiko kredit telah sesuai dengan teknik identifikasi risiko, dimensi pengukuran dan evaluasi risiko, dan alternatif pengelolaan risiko, serta menghasilkan temuan-temuan yaitu adanya analisis kredit yang tepat, adanya sumber daya manusia yang berkompeten tinggi, adanya sistem informasi dan pengelolaan database yang memadai, namun belum efektif, karena tingkat NPL mengalami kondisi yang berfluktuatif. Penurunan tingkat NPL pada tahun 2013 disebabkan adanya proses manajemen risiko perbankan dalam mengendalikan risiko kredit dan penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan, sedangkan peningkatan tingkat NPL pada tahun 2014 disebabkan adanya kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM) yang mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Saran yang diberikan adalah mempertahankan pencapaian hasil dari proses manajemen risiko perbankan dalam mengendalikan risiko kredit dan penyelesaian kredit bermasalah, serta menggiatkan pemberian kredit yang lebih terfokus pada debitur yang dinilai memiliki kemampuan dalam mengembalikan kredit, dapat dilihat dari prinsip pemberian kredit yang terpenuhi dengan baik, pada saat terjadi kenaikan harga BBM.

Kata Kunci: Risiko Perbankan, Manajemen Risiko Perbankan, Proses Manajemen Risiko Perbankan, Risiko Kredit, Kredit Bermasalah

Downloads

Published

2015-08-10

Issue

Section

Articles