EVALUASI PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MENEKAN TERJADINYA PENUNGGAKAN PINJAMAN (Studi pada Koperasi Simpan Pinjam Adi Wiyata Mandiri Kabupaten Blitar Tahun 2011-2013)

Authors

  • Aditya Wahyu Aji

Abstract

Adi Wiyata Mandiri is an institution that provides loan and saving services to local community in Blitar Regency, East Java Province. Up to 2013, the company has provided total more than 4 billion rupiahs in terms of all types of working capital loans to the members.The purpose of this research is to describe the efforts of the company  to maintain the stability of the non-performing loans level. Using descriptive approach to the case, this study focuses on evaluating the procedures of controlling the credits and the amounts of non-performing loans in the company during 2011-2013 periods. This current study reveals that although the company provides such a big number of credits, it has an ability to maintain the level of non-performing loans below 10%, that is the appropriate level as suggested by the Ministry of Cooperatives, Small and Medium Enterprises. However, the levels of non-performing loans especially for the seasonal loans are still approaching or even beyond the statutes. In 2011, the non-performing loan was 6.178%. The percentage increased up to 15.129% in 2012, and reached 9.27% in 2013.

Keywords: Saving-loans cooperation, working capital loan, loan control, non-performing loan ratio

Abstrak

Adi Wiyata Mandiri adalah sebuah koperasi yang menyediakan jasa layanan simpanan dan pinjaman bagi masyarakat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Hingga tahun 2013, perusahaan telah memberikan total lebih dari 4 milyar rupiah  dari semua jenis pinjaman modal kerja kepada anggota.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan upaya perusahaan untuk mempertahankan stabilitas tingkat pinjaman macet. Penelitian ini menggunakan pendekatan  deskriptif. Penelitian ini berfokus pada evaluasi prosedur pengawasan pinjaman dan jumlah pinjaman bermasalah di perusahaan selama periode 2011-2013. Penelitan ini mengungkapkan bahwa meskipun perusahaan menyalurkan pinjaman dalam jumlah besar, namun perusahaan memiliki kemampuan untuk mempertahankan tingkat rasio pinjaman bermasalah di bawah 10% sesuai peraturan Kementrian Negara Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Namun, RPM pada produk pinjaman musiman yang dimiliki Koperasi Simpan Pinjam Adi Wiyata Mandiri pada periode 2011-2013 masih mendekati bahkan melampaui ketetapan tersebut. Tahun 2011, tingkat rasio pinjaman bermasalah sebesar  6, 178%. Presentase tersebut meningkat hingga 15, 129% pada tahun 2012, dan mencapai 9, 27% pada tahun 2013.

Kata Kunci: Koperasi Simpan Pinjam, Pinjaman Modal Kerja, Pengawasan Pinjaman, Rasio Pinjaman Bermasalah (RPM)

Downloads

Published

2014-05-30

Issue

Section

Articles